Tema: Mengapa saya layak diterima sebagai peserta oprec obs
Menulis menjadi hobiku sejak aku duduk di bangku sekolah dasar, tepatnya pada tahun 2015. Awalnya aku tidak mengetahui dan tidak menyadari, bahwa menulis ini adalah hobi yang paling aku gemari. Awal mulanya aku hanya menulis tulisan tidak jelas di lembaran-lembaran buku. Sering sharing di internet untuk mencari contoh-contoh cerita lalu kemudian aku tiru tulisan mereka dengan gaya bahasa yang sedikit berbeda. Syukurlah karena mulai dari SD aku sudah diperbolehkan memakain handphone oleh orang tua, meski pada tahun itu handphone masih tidak secanggih seperti dizaman sekarang, hanya berupa hp tulalit yang bisa mengakses google dan facebook saja. Tapi tidaklah bermasalah, yang penting aku bisa mambaca cerita dan mencari iformasi-informasi lainnya.
Katanya cinta itu hadir tanpa alasan apapun. Itulah jawaban yang aku berikan kepada mereka ketika bertanya “mengapa suka menulis?”. Aku tidak tau mengapa aku menyukai hal itu, rasa suka itu hadir seketika, menetap hingga saat ini aku bisa mengikuti banyak event tentang menulis.
Sejak dulu, kemanapun aku selalu membawa buku. Entah itu buku kecil yang seukuran saku atau buku lainnya. Yang terpenting buku itu bisa aku gunakan untuk menulis. Waktu itu tidak bisa diputar kembali, dan jika tanpa disengaja kamu merangkai kata-kata, dan kamu tidak bisa menulisnya. Maka sudah dipastikan kata-kata itu akan sirna, kecuali jika kamu meningatnya. Namun tidak mungkin rasanya jika dalam waktu dua puluh empat jam kamu akan terus meningat hal-hal yang tiba-tiba terbesit didalam pikiran. Jika hal-hal tersebut tidak ditulis, maka kamu tidak akan pernah menemukan ide-ide baru yang berkaitan dengan tulisan.
Pernah disuatu hari ketika aku sedang meli melihat ftv. Tiba-tiba aku ingin menguntaikan cerita di film tersebut kedalam sebuah tulisan. Padahal biasanya film-film itu berawal dari sebuah tulisan yang kemudian di film-kan. Namun aku tidak mau berpikir panjang. Aku hanya ingin menulis dan mengutarakan sesuatu yang aku lihat kedalam sebuah tulisan.
Pada tahun 2022, aku mencoba untuk mengikuti sebuah event menulis di social media. Pesertanya sangatlah banyak, karena memang event menulis itu adalah tingkat nasional. Kira-kira pesertanya berjumlah sembilan puluh ribu lebih. Sungguh membuat mental menjadi tidak aman hehe. Ketika aku yang selalu menulis tulisan tidak jelas dan baru pertama kali mengirimkan karyaku ke sebuah social media harus bersaing dengan peserta di seluruh indonesia. Hasil akhirnya, aku tidak mendapatkan apa-apa. Hanya mendapatkan cinderamata sebagai peserta. Setelah mengikuti event menulis tersebut, cukup lama aku tidak terjun kedalam literasi lagi. Hingga pada akhirnya ditahun 2023, aku mengikuti event menulis dan pada saat itu juga tulisanku terpilih hingga akhirnya bisa dibukukan disebuah buku antologi.
Syukur yang tiada terkira aku ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena hal itu semangatku dalam menulis menggebu-gebu. Karena hal itu aku ingin selalu menulis dan terus menulis, karena hal itu aku candu terhadap event kepenulisan. Hingga kini aku bisa bergabung kedalam banyak komunitas, salah satunya adalah Komunitas One Day One Post yang bulan kemarin berhasil lolos mengikuti seleksi dan akhirnya resmi menjadi anggota. Ternyata perjuanganku menulis rutin selama 35 hari tidak sia-sia, dan kini aku bisa mengikuti berbagai event yang diadakan Komunitas One Day One Post.
Semoga berkat istiqomah menulis selama 35 hari tersebut, aku bisa layak menjadi anggota dan diterima menjadi peserta oprec odop obs, dan semoga keistiqomah-keistiqomahan yang aku lakukan selama 35 hari itu akan tetap terjaga nanti, ketika aku resmi menjadi peserta oprec obs tersebut.
Komentar
Posting Komentar