Langsung ke konten utama

Islam

- Pengertian Islam

Kata Islam itu punya beragam makna. Dikutip dari tulisan KH. Husein Muhammad, seseorang bertanya apakah makna Islam atau kata Aslamtu sebagaimana disebutkan ucapan Nabi Ibrahim dan semua Nabi :

انی اسلمت لرب العالمين
“Aku pasrahkan diriku (setulusnya dan total) kepada Tuhan Alam Semesta,”.

Beliau menjawab: Ya, semua yang ada di alam semesta ini pasrah atau tunduk kepada keputusan Tuhan. Eksistensi dan keberadaan dan ketiadaannya atas kehendak Dia.

Lalu beliau mengutip kata-kata Syeikh Syams Tabrizi, guru yang mengubah jalan hidup maulana Rumi.

لا يعني الاستسلام أن يكون المرء ضعيفًا أو سلبيًا، ولا يؤدي إلى الإيمان بالقضاء والقدر أو الاستسلام، بل على العكس تمامًا. إذ تكمن القوة الحقيقية في الاستسلام والقوة المنبعثة من الداخل. فالذين يستسلمون للجهور الإلهي في الحياة ويعيشون بطمأنينة وسلام، حتى عندما يتعرض العالم برمته إلى اضطراب تلو الاضطراب.

Pasrah bukan berarti lemah dan pasif. Pasrah tidak berarti fatalisme atau menyerah begitu saja. Bahkan sebaliknya. Kekuatan hakiki berakar pada keberserahan diri—sebuah kekuatan yang berawal dari dalam. Mereka yang berserah diri kepada esensi ilahiah dalam kehidupan ini akan hidup dalam ketenangan dan kedamaian, bahkan ketika seluruh dunia tengah mengalami goncangan gempa demi gempa. (Baca : Qawa’id al ‘Isyq al Arba’un/ 40 Kaidah Cinta).

Islam adalah menjalankan syari’at junjungan kita, yakni Nabi Muhammad saw dengan anggota dzahir (anggota badan) kita, dengan cara mengikuti apa yang dijalankannya dan menta’ati apa yang diperintahkannya. Dan Iman adalah kepercayan hati kita pada apa yang telah difirmankan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw (kalamullah) dan yang disabdakan oleh Nabi Muhammad saw sendiri (hadits).

Barang siapa yang telah bersifat Islam, maka ia dinamakan muslim, dan siapa yang yang bersifat Iman, maka ia dinamai orang m’umin. Dan sesungguhnya islam dan iman itu tidak dapat dipisahkan.

Dengan demikian, apabila seorang Islam tetapi tidak Iman, maka ia tidak akan mendapat faedah di akhirat, walapun dhahirnya Islam. Inilah yang disebut dengan kafir zindiq dan akan berada di dalam siksa neraka selama-lamanya. Begitu juga sebaliknya, jika seorang ber-iman tetapi tidak Islam, maka ia tidak selamat dari siksa neraka yang amat hebat, mereka itu bukanlah mu’min muslim asli tetapi mu’min muslim tabai, yang ber-iman dan ber-islam karena mengikuti kedua orang tuanya atau nenek moyangnya.Kalau kita mengkaji materi kata Islam, ia berasal dari kata salima yang artinya menurut pengertian etimologi adalah “selamat, damai, tunduk, patuh, pasrah, menyerahkan diri, sejahtera dan tidak cacat”. Pengertian Islam secara terminologis adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sebagai petunjuk bagi umat manusia agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

- Islam Ditinjau Dari Segi Ajaran Dasar

Ditinjau dari segi ajaran dasarnya, Islam dibagi menjadi tiga bagian, yaitu aqidah, syariah dan akhlak.

- Pengertian Aqidah
Aqidah menurut pengertian bahasa berarti ikatan, sangkutan atau simpul, sedangkan menurut pengertian yang sebenarnya adalah kepercayaan dan keyakinan yang menyatakan bahwa Allah itu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan serta tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai-Nya.

Esensi Tuhan dalam pandangan Islam, tidak mungkin dipersonifikasikan dengan segala macam benda, dengan kayu atau batu, dengan ukiran atau lukisan, bahkan tidak mungkin dapat dibayangkan dalam akal fikiran manusia. Ia Maha Esa, Maha Sempurna, Maha Mutlak dan jauh dari sifat-sifat kekurangan.

- Pengertian Syariat
Syari’at, pengertiannya menurut bahasa atau lughah adalah jalan, sumber air, petunjuk menuju suber air atau jalan yang harus ditempuh setiap orang. Pengertiannya secara terminologis adalah peraturan-peraturan yang ditetapkan Allah sebagi pedoman hidup dan kehidupan manusia. Ia merupakan the way of life bagi setiap pribadi muslim. Pengertian lebih lengkapnya, syariat adalah peraturan-peraturan yang bersumber pada wahyu Allah dan kesimpulan-kesimpulan yang dapat dianalisa dari wahyu itu mengenai tingkah laku manusia.

- Pengertian Akhlak
Pengertian akhlak menurut bahasa adalah perbuatan, adat, perangai, tingkah laku secara umum, baik terpuji ataupun tercela. Pengertiannya secara sosiologis di Indonesia, akhlak berarti perbuatan atau tingkah laku yang terpuji. Dengan demikian, apabila dikatakan si A berakhlak, maksudnya ia memiliki akhlak yang terpuji.

Menurut pengertian istilah, yang dimaksud dengan akhlak adalah al-akhlak al-Islamiyah atau al-akhlak al-karimah, yaitu tingkah laku, perbuatan dan perangai terpuji berdasarkan kepada al-Qur’an dan al-Sunnah. Selanjutnya akhlak dibagi menjadi dua bagian yaitu akhlak terhadap Khalik atau pencipta (Allah) dan akhlak terhadap makhluk (yang diciptakan) yaitu segala sesuatu selain Allah. Akhlak terhadap makhluk dibagi menjadi dua bagian yaitu manusia dan selain manusia.

Akhlak terhadap selain manusia dibagi tiga bagian yaitu, terhadap alam jamadi (benda mati), alam nabati (flora) dan alam hewani (fauna). Akhlak terhadap manusia dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu terhadap Nabi/Rasul, akhlak terhadap diri sendiri, terhadap keluarga, masyarakat, akhlak terhadap bangsa dan hubungan antar bangsa.

Aqidah, Syari’ah dan Akhlak merupakan satu kesatuan yang tidak bisa diceraipisahkan, satu sama lain saling terkait dan berkelindan. Namun demikian, aqidah tetap lebih diutamakan karena ia merupakan pondasi dari keduanya.Kalau kita mengkaji materi kata Islam, ia berasal dari kata salima yang artinya menurut pengertian etimologi adalah “selamat, damai, tunduk, patuh, pasrah, menyerahkan diri, sejahtera dan tidak cacat”. Pengertian Islam secara terminologis adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sebagai petunjuk bagi umat manusia agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.


Aqidah, Syari’ah dan Akhlak merupakan satu kesatuan yang tidak bisa diceraipisahkan, satu sama lain saling terkait dan berkelindan. Namun demikian, aqidah tetap lebih diutamakan karena ia merupakan pondasi dari keduanya.

Sumber: dilansir dari beberapa sumber NU Online 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Masjid Kehilangan Maknanya

Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan oleh kisah tragis, seorang pemuda dipukuli hingga meninggal dunia di dalam masjid, tempat yang seharusnya menjadi rumah bagi siapa pun yang mencari ketenangan. Ia hanya ingin menumpang tidur, tapi justru kehilangan nyawanya di rumah Allah. Peristiwa ini bukan sekadar berita kriminal. Ia menampar nurani kita sebagai umat. Sebab, kalau kita menengok ke masa Rasulullah ﷺ , masjid bukan hanya tempat sujud tapi rumah bersama bagi siapa pun yang datang dengan hati lelah. Masjid di Zaman Nabi ﷺ : Rumah Bersama, Bukan Sekadar Tempat Salat. Di masa Rasulullah ﷺ , masjid adalah pusat kehidupan umat: tempat ibadah, tempat belajar, tempat bermusyawarah, tempat menerima tamu, hingga tempat berlindung bagi mereka yang tak punya rumah. Salah satu contohnya adalah Ashabus Suffah sekelompok sahabat miskin yang tinggal di serambi Masjid Nabawi. Mereka tidur, makan, dan belajar di sana, tanpa pernah diusir. Rasulullah ﷺ bukan hanya membiarkan mereka tingg...

Big Why Ngeblog

Alasan terbesar saya untuk ngeblog adalah untuk menjaga konsisten dalam menulis. Selain alasan konsisten, alasan lainnya adalah supaya tulisan-tulisan yang saya tulis dapat bermanfaat bagi orang lain. Dengan bergabung di berbagai komunitas menulis, harapannya tulisan-tulisan yang saya tulis, seiring dengan berjalannya waktu dapat lebih baik dan bisa bermanfaat bagi orang banyak.  Saya suka menulis sejak saya duduk di kelas enam sd, waktu itu tulisan-tulisannya masih tidak jelas, terkadang menulis pantun, cerita bahkan menulis sesuatu yang tidak jelas dan tidak ada endingnya, sampai sekarang pun buku-buku tersebut masih ada, dan jika dibacanya rasanya diri ini selalu ingin tertawa hehe. Mungkin tulisan-tulisan dulu yang layak dibaca hanyalah sebuah pantun, bukan karya tulis yang lain. Dulu, ketika aku ingin menulis, seringkali tulisanku tidak pernah terarah, aku menulis dengan apa yang selalu aku inginkan disaat itu, hingga ending dan alur ceritanya tidak jelas. Bulan desember ...

Yayasan Pondok Pesantren Nuris Salafiyyah

- Mengenal Tentang Yayasan Pondok Pesantren Nuris Salafiyyah  Yayasan Pondok Pesantren Nuris Salafiyyah. Terdiri dari dua lembaga yaitu Pondok Pesantren Nuris Salafiyyah dan Ma’had An-Najaa Islamic Boarding School. Pondok Pesantren Nuris Salafiyyah merupakan pondok salaf, sedangkan Ma'had An-Najaa Islamic Boarding School merupakan pondok modern yang didirikan guna mengikuti perkembangan zaman. Ma’had An-Najaa Islamic Boarding School tentunya berbeda dengan Boarding School pada umumnya, karena Ma’had An-Najaa Islamic Boarding School ini dinaungi oleh Yayasan Pondok Pesantren, sedangkan Boarding School pada umumnya merupakan sekolah asrama, bukan sebuah lembaga yang dinaungi oleh pondok pesantren. Dari artinya saja bisa dapat disimpulkan bahwa Islamic Boarding School dan Boarding School itu berbeda. Pondok Pesantren Nuris Salafiyyah, berdiri pada tahun 1991 dan didirikan oleh Alm. KH. Ach. Imam Baidlowi Abdul Yusa’. Pada awal mulanya pesantren ini berdiri, para santri desa hanya me...