Langsung ke konten utama

Pesan Untukku di Masa Depan

Ku curahkan sebuah doa, untuk diriku tercinta.
Semoga saja keberkahan dan Rahmat dari-Nya selalu menyertai.
Semoga saja selalu berada dalam penjaagan-Nya
Dan semoga pula iman didalam hati selalu istiqomah tetap untuk-Nya, hingga nanti kembali kepada-Nya.
Semoga saja engkau bisa menjadi manusia yang bermanfaat dan berguna, baik untuk masyarakat, bangsa, maupun negara.
Dan terutama bermanfaat untuk diri sendiri.
Aamiin.

Dear Diriku…
Terimakasih telah bertahan hingga detik ini.
Terimakasih telah berusaha kuat atas segala beban yang telah kau hadapi.
Terimakasih telah mau bekerjasama dengan segala tantangan hidup yang ada.
Tetap semangat, dan semoga saja engkau bisa menjadi sosok yang pantang menyerah.
Ingat, masih banyak lika-liku kehidupan yang lebih berat dari apa yang sekarang dihadapi.

Dear Diriku...
Tetaplah bertahan didalam segala keadaan.
Meskipun situasi sangat sulit dan kau merasakan kesukaran didalam prosesmu.
Jangan menyerah, tetaplah bertahan hingga kamu berhasil nanti.
Percayalah,
bahwa akan ada saatnya kamu merasakan kebahagiaan atas apa yang telah kamu usahakan.
Pencapaian atas apa yang kamu perjuangkan.
Suatu hari nanti kamu pasti akan memetik hasil dari semuanya.
Percayalah, karena usaha tidak akan pernah mengkhianati ikhtiar.

Dear Diriku...
Tetap perjuangkan cita-citamu.
Tetap perjuangkan keinginanmu.
Selagi itu baik bagi masa depanmu.
Ingatlah.. tidak akan pernah ada proses mudah.
Jadi jangan pernah ada keinginan untuk menyerah.
Meskipun proses yang kamu jalani begitu sulit.
Jika kamu tidak berproses di hari ini, maka kamu akan terus tertinggal.
Dan akhirnya hanyalah penyesalan yang akan engkau dapatkan.
Bukan sebuah keberhasilan.

Dear Diriku...
Pesan untukmu, pesan untuk saat ini ataupun dimasa yang akan datang.
Tetaplah merendah dalam keadaan apapun.
Jangan lupa untuk selalu bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Tuhan berikan.
Dalam hal apa saja, jangan pernah engkau merendahkan siapapun.
Jangan merendahkan mereka yang berada dibawah kita.
Jangan merendahkan mereka yang sedang berjuang, tetaplah rendah hati seperti saat ini.
Seperti disaat kamu belum menjadi siapa dan belum berhasil apa-apa.
Tetaplah merendah hingga nanti, meskipun nanti kedudukanmu telah tinggi dimata manusia.
Ingat, tetaplah menjadi manusia yang rendah hati.

Salam cinta untuk diriku sendiri. Cukup sekian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Masjid Kehilangan Maknanya

Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan oleh kisah tragis, seorang pemuda dipukuli hingga meninggal dunia di dalam masjid, tempat yang seharusnya menjadi rumah bagi siapa pun yang mencari ketenangan. Ia hanya ingin menumpang tidur, tapi justru kehilangan nyawanya di rumah Allah. Peristiwa ini bukan sekadar berita kriminal. Ia menampar nurani kita sebagai umat. Sebab, kalau kita menengok ke masa Rasulullah ﷺ , masjid bukan hanya tempat sujud tapi rumah bersama bagi siapa pun yang datang dengan hati lelah. Masjid di Zaman Nabi ﷺ : Rumah Bersama, Bukan Sekadar Tempat Salat. Di masa Rasulullah ﷺ , masjid adalah pusat kehidupan umat: tempat ibadah, tempat belajar, tempat bermusyawarah, tempat menerima tamu, hingga tempat berlindung bagi mereka yang tak punya rumah. Salah satu contohnya adalah Ashabus Suffah sekelompok sahabat miskin yang tinggal di serambi Masjid Nabawi. Mereka tidur, makan, dan belajar di sana, tanpa pernah diusir. Rasulullah ﷺ bukan hanya membiarkan mereka tingg...

Big Why Ngeblog

Alasan terbesar saya untuk ngeblog adalah untuk menjaga konsisten dalam menulis. Selain alasan konsisten, alasan lainnya adalah supaya tulisan-tulisan yang saya tulis dapat bermanfaat bagi orang lain. Dengan bergabung di berbagai komunitas menulis, harapannya tulisan-tulisan yang saya tulis, seiring dengan berjalannya waktu dapat lebih baik dan bisa bermanfaat bagi orang banyak.  Saya suka menulis sejak saya duduk di kelas enam sd, waktu itu tulisan-tulisannya masih tidak jelas, terkadang menulis pantun, cerita bahkan menulis sesuatu yang tidak jelas dan tidak ada endingnya, sampai sekarang pun buku-buku tersebut masih ada, dan jika dibacanya rasanya diri ini selalu ingin tertawa hehe. Mungkin tulisan-tulisan dulu yang layak dibaca hanyalah sebuah pantun, bukan karya tulis yang lain. Dulu, ketika aku ingin menulis, seringkali tulisanku tidak pernah terarah, aku menulis dengan apa yang selalu aku inginkan disaat itu, hingga ending dan alur ceritanya tidak jelas. Bulan desember ...

Yayasan Pondok Pesantren Nuris Salafiyyah

- Mengenal Tentang Yayasan Pondok Pesantren Nuris Salafiyyah  Yayasan Pondok Pesantren Nuris Salafiyyah. Terdiri dari dua lembaga yaitu Pondok Pesantren Nuris Salafiyyah dan Ma’had An-Najaa Islamic Boarding School. Pondok Pesantren Nuris Salafiyyah merupakan pondok salaf, sedangkan Ma'had An-Najaa Islamic Boarding School merupakan pondok modern yang didirikan guna mengikuti perkembangan zaman. Ma’had An-Najaa Islamic Boarding School tentunya berbeda dengan Boarding School pada umumnya, karena Ma’had An-Najaa Islamic Boarding School ini dinaungi oleh Yayasan Pondok Pesantren, sedangkan Boarding School pada umumnya merupakan sekolah asrama, bukan sebuah lembaga yang dinaungi oleh pondok pesantren. Dari artinya saja bisa dapat disimpulkan bahwa Islamic Boarding School dan Boarding School itu berbeda. Pondok Pesantren Nuris Salafiyyah, berdiri pada tahun 1991 dan didirikan oleh Alm. KH. Ach. Imam Baidlowi Abdul Yusa’. Pada awal mulanya pesantren ini berdiri, para santri desa hanya me...